Melukis itu ternyata tidak selalu dengan media kanvas dan catnya. Banyak rupa yang dihasilkan para seniman di Indonesia ini.
Salah satunya yang dilakukan seniman muda asal Sukabumi, Jawa Barat, Mochamad Shidiq Syaefulrachman (24). Kini pemuda lulusan jurusan otomotif SMKN 4 tahun 2011 ini sedang menekuni seni lukis bakar dengan media kayu dan alat pen menyerupai solder listrik.
Puluhan karya lukisnya mulai dari gambar pemandangan alam, binatang, hingga wajah-wajah musisi dunia telah dihasilkannya. Belum lagi lukisan-lukisan sesuai pesanan, seperti lukisan keluarga dan wajah pribadi.
Bahkan dua warga negara Belanda dan Jepang turut pula memesan wajahnya untuk dilukis oleh pemuda asal Gang Lipur, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi itu.
Warga Belanda dan Jepang Meminati Karya Seni Lukis Bakar Asal Sukabumi |
''Awalnya saya iseng saja. Saat itu sedang memperbaiki radio, saat itu soldernya yang masih panas saya coba dipakai menggambar di atas kayu dan ternyata bisa,'' ungkap Shidiq panggilan akrab Mochamad Shidiq Syaefulrachman kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya.
Karena penasaran, lanjut dia, menggambar dengan alat solder listrik di atas kayu itu terus dipelajarinya secara otodidak. Sejumlah gambar sketsa wajah musisi dunia seperti John Lennon dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) almarhum Munir berhasil dilukis di atas kayu.
''Saya belajar secara otodidak. Walaupun darah seni saya mengalir dari ayah saya. Ayah dulu pernah juga melukis waktu di Taman Mini Jakarta,'' tutur putra semata wayang pasangan Mansur Zaelani dengan Ai Sumiati.
Menurut dia tidak semua kayu dapat dijadikan sebagai media melukisnya. Hanya ada tiga jenis kayu yang biasanya dipakai sebagai media, antara lain pinus, damar dan bayur.
''Dari ketiga jenis kayu ini juga punya karakter masing-masing. Sebelum melukis, kayu-kayu yang akan dijadikan media menggambar itu harus dibuat sehalus mungkin. Makanya dalam prosesnya harus diamplas semua permukaannya agar rapih.
''Barulah dibuatkan sketsanya dulu, setelah itu baru dilukis. Setiap gambar yang dilukis memerlukan waktu yang berbeda-beda. Kalau ukuran kecil biasanya lebih sulit, ya ada yang selesai seminggu ada juga yang sampai sebulan,'' tutur dia.
Hasil karya lukis di atas kayu ini, kata Shidiq, banyak pesanan dari luar Sukabumi. Karena awalnya, beberapa foto hasil karyanya itu sempat dipajang di media jejaring sosial Facebook dan akun instagram miliknya, Munafvck Official.
''Alhamdulillah banyak yang mengapresiasi dan juga memesan untuk dibuatkan lukisan wajahnya. Termasuk warga Belanda dan Jepang yang juga minta dilukis di atas kayu,'' aku Shidiq.
Ke depan, dia berharap, ingin mengembangkan hobi menggambar desain, dan melukis di atas kayu dengan alat bakar ini menjadi salah satu usaha yang dapat menghasilkan uang.
''Kalau saat ini masih sebatas hobi saja. Tapi ke depan saya berharap hobi ini memang benar-benar dapat menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidup,'' harap pemuda yang juga pernah menjadi buruh pabrik konveksi ini. (sumber: Kompas.com)
0 Komentar